Selasa, 04 Maret 2014

https://www.facebook.com/pages/Porno-film/470519343049630 WOW

https://www.facebook.com/pages/Porno-film/470519343049630

https://www.facebook.com/anita.shu.735 WOW

https://www.facebook.com/anita.shu.735

https://www.facebook.com/SexyRublje

https://www.facebook.com/SexyRublje

https://www.facebook.com/TEHMEENAFAN WOW

https://www.facebook.com/TEHMEENAFAN

Python eating a crocodile

http://imgur.com/a/hrNVM














https://www.facebook.com/malar.malar.735?fref=pymk WOW HOT LINK

https://www.facebook.com/malar.malar.735?fref=pymk

https://www.facebook.com/ModelJordanCarver?ref=profile

6 Fakta menarik tentang Selandia Baru

http://m.merdeka.com/gaya/6-fakta-menarik-tentang-selandia-baru/ditemukan-tahun-1642.html



6 Fakta menarik tentang Selandia Baru
Selandia Baru adalah sebuah negara kepulauan yang berada di barat daya Samudra Pasifik. Negara ini secara geografis terdiri dari dua daratan utama North Island dan South Island, serta beberapa pulau kecil lainnya. Dalam bahasa Maori, Selandia Baru disebut Aotearoa yang berarti Tanah Awan Putih Panjang. Berikut adalah enam fakta menarik tentang Selandia Baru, seperti dilansir Listv

1. Kiwi


Selandia Baru dikenal dengan buah kiwinya yang segar. Namun tahukah Anda bahwa kiwi bukan lah nama buah, melainkan nama burung asli Selandia Baru. Ini juga merupakan istilah slang untuk menyebut orang Selandia Baru.

2. Ditemukan tahun 1642


Selandia Baru pertama kali ditemukan oleh orang Eropa pada tahun 1642, ketika seorang pelaut Belanda bernama Abel Tasman tiba di daratan Selandia Baru. Dia meninggalkan Selandia Baru setelah beberapa krunya tewas dibunuh suku Maori. Namun, pada tahun 1769 Kapten James Cook dari Inggris datang ke Selandia Baru dan memetakan tanah di sana.

3. Suku Maori


Ketika orang Eropa tiba di Selandia Baru, pulau ini telah dihuni oleh orang-orang Maori - suku Polinesia Timur yang tiba di Selandia Baru antara tahun 800 dan 1300. Menurut para ahli, suku ini berasal dari sebuah tempat bernama Hawaiki, yang lokasinya tidak diketahui.

4. Dipimpin perempuan


Selandia Baru adalah negara pertama yang tiga posisi pentingnya dipegang oleh perempuan: Perdana Menteri Helen Clark, Gubernur Jenderal Dame Silvia Cartwright, dan Ketua Mahkamah Agung Sian Elias.
5. Legalisasi pernikahan sejenis

Selandia Baru melegalkan pernikahan sejenis, pembukaan rumah bordil, dan prostitusi. Selain itu, remaja berusia 15 tahun sudah diperbolehkan memiliki SIM dan pada usia 18 tahun, seseorang sudah diperbolehkan untuk minum alkohol.

https://www.facebook.com/ModelJordanCarver?ref=profile WOW

https://www.facebook.com/ModelJordanCarver?ref=profile

https://www.facebook.com/PakiGirls

https://www.facebook.com/PakiGirls

https://www.facebook.com/sweta.negi.336

https://www.facebook.com/sweta.negi.336

Anita Feng, Memimpin Bisnis Sejak Usia Muda

http://pmbs.ac.id/powerofview/index1.html

Berbicara dengan semangat, runut, taktis dan menjelaskan sesuatu dengan penuh keyakinan dan energi adalah kesan yang ditangkap dari Anita Feng. Wanita kelahiran Solo ini memulai perjalanan karier profesionalnya di Jakarta setelah menamatkan program Magister Manajemen (MM) di Prasetiya Mulya Business School dan lulus dengan penghargaan Dean's List.
Karier profesionalnya berawal di Nestle Indonesia melalui Management Development Program lalu mendapatkan promosi paling cepat untuk menjadi Brand Assistant. Setelah pindah perusahaan, Anita menjadi manajer merek termuda di PT. Bayer Indonesia, kemudian menjadi Business Manager untuk produk consumer PT Dexa Medica. Tak hanya sampai disitu, Sinar Mas Agribusiness memberikan kepercayaan padanya untuk memegang 8 merek kategori minyak goreng dan margarin sebagai Marketing Manager. Beragam penghargaan profesi pun diberikan kepadanya, seperti terpilih menjadi salah satu pemenang di ajang Young Woman Future Business Leader dari Majalah SWA.
Di usia yang masih muda, 30 tahun, Anita juga mulai merintis bisnis Royal Garden Spa & Reflexology. Perjalanan kariernya mengharuskan ia untuk lebih fokus menangani bisnisnya mengingat sambutan dari konsumen yang semakin baik. Tamu yang datang semakin hari semakin banyak, bahkan Anita sendiri tidak bisa merasakan Spa "gratis" di tempatnya sendiri. Meski sempat ditentang oleh orang tuanya agar lebih prioritaskan karier sebagai profesional, ia bersikeras membesarkan Royal Garden Spa & Reflexology. Berkat keuletan dan strategi bisnis yang baik, hanya dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, Royal Garden Spa & Reflexology sudah berani menargetkan pembukaan 12 gerai dengan sistem kemitraan sampai dengan akhir tahun 2013. Karena tingginya peminat kemitraan, tak jarang Anita juga meminta bantuan teman-temannya untuk berpromosi atau sekedar presentasi di depan calon mitranya..
Sejak kecil, wanita yang terpilih 1 of 22 Most Inspired Woman versi La Femme Lions Club 2012 ini memang memiliki mimpi menjadi orang sukses yang bisa membuat orang tua bangga. "Saya percaya bahwa seorang pemimpin yang baik harus memiliki motivasi yang luar biasa. Dalam memandang kehidupan, selain bekerja, saya melihatnya sebagai sebuah kombinasi dari beberapa aspek, yaitu beribadah, berteman, personal development, personal pleasure, istirahat yang cukup," kata Anita dengan logat Jawanya yang khas.
Dara kelahiran Surakarta, 14 Juni 1981 ini memandang karir dan bisnis sebagai sebuah cara mencari celah di tengah kompetisi. "Dalam menjalankan bisnis, seseorang harus bisa mencari celah dengan agresif dengan tetap mempertimbangkan segala risiko yang ada" ujar Anita yang selalu ingin berbuat lebih di setiap kegiatan yang ia jalani.


https://www.facebook.com/iamanitabhat

https://www.facebook.com/iamanitabhat

5 Cerita di balik isu penjualan Ceremai Rp 60 Triliun

http://www.merdeka.com/peristiwa/5-cerita-dibalik-isu-penjualan-ceremai-rp-60-triliun.html




5 Cerita di balik isu penjualan Ceremai Rp 60 Triliun
Dalam beberapa hari terakhir muncul isu penjualan Gunung Cermai, Jawa Barat. Isu yang tak jelas kebenarannya itu berembus kencang jika gunung yang terletak di Kuningan tersebut dijual Rp 60 triliun kepada Chevron, perusahaan asal Amerika Serikat.

Isu itu ramai dibicarakan di media sosial, Twitter, Facebook, dan forum-forum. Dalam penelusuran merdeka.com, sebuah forum mengunggah tuduhan jikaChevron akan mengeksploitasi Gunung Cermai. Isu ini juga menyebar luas lewat broadcast BBM.

Mereka khawatir eksploitasi Gunung Cermai akan mencemari lingkungan. Salah satunya akan keluar campuran beberapa gas, di antaranya karbon dioksida (C02), hidrogen sulfida(H2S), metana (CH4), dan amonia (NH3).

Selain itu, eksploitasi juga akan menyebabkan merusak stabilitas tanah dan pasokan air menjadi berkurang.

Berikut lima cerita dibalik isu penjualan Ceremai Rp 60 Triliun:
1. Isu sudah muncul sejak tahun 2004
Isu penjualan Gunung Ceremai di Jawa Barat merebak di media sosial beberapa hari ini. Dari isu yang tak jelas kebenarannya itu berembus kencang jika gunung yang terletak di Kuningan tersebut dijual Rp 60 triliun kepada Chevron, perusahaan asal Amerika Serikat.

Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa muncul isu Ceremai bakal dijual ke asing dengan nilai fantastis? Menurut aktivis Gerakan Massa Pejuang untuk Rakyat (Gempur) Kuningan, Okky Satrio Djati, isu itu muncul tak lepas dari rencana eksploitasi tenaga panas bumi di Gunung Ceremai. Gempur adalah sarana komunikasi warga Kuningan yang terdiri dari masyarakat adat, kepala desa, mahasiswa, pemuda untuk menolak eksploitasi panas bumi di Gunung Ceremai.

Menurut Okky, kabar bahwa panas bumi di Gunung Ceremai akan dieksploitasi asing sudah muncul sejak 2004. Ketika itu, muncul surat keputusan menteri kehutanan tentang keberadaan Taman Nasional Gunung Ciremai. Saat itu SK keluar pada era menteri Kaban yang menggantikan menteri M Prakosa. Menurut Okky, warga curiga mengapa ada taman nasional mengingat dari hasil studi perguruan tinggi setempat konservasi di Gunung Ceremai berbasis masyarakat.

"Masyarakat menganggap ini penuh manipulasi. Masyarakat menilai tidak perlu ada taman nasional di Gunung Ceremai," ujar Okky kepada merdeka.com, Senin (3/3).

Kemudian waktu berlanjut, pada 2006 warga masyarakat mendengar pertemuan di Bali muncul usulan dari Pemda Jabar ada tujuh wilayah yang bisa diupayakan untuk energi panas bumi. Tujuh wilayah itu terbentang dari Ceremai, Kuningan, Ciamis, hingga Pangandaran. "Meliputi 3 kabupaten," ujar Okky.

Okky menambahkan, masyarakat juga santer mendengar tender pemanfaatan panas bumi sudah dilakukan dengan hanya dua peserta yaitu perusahaan asal Turki, Hitay dan Jasa Daya Chevron. "Ini kan janggal, untuk nilai triliunan, hanya ada dua peserta," ujar Okky.

Menurut Okky, rencana eksploitasi panas bumi di Ceremai itu jarang disosialisasikan oleh pemerintah kabupaten. "Hanya ada dua kali sosialisasi yaitu pada Desember 2012 di desa Ragawacana dan desa Cisantana. Itu pun warga menolak," ujarnya.
2. Masyarakat tolak eksploitasi panas bumi Ceremai
Warga di kaki dan lereng Gunung Ceremai, Kuningan, tidak rela jika ada eksploitasi tenaga pantas bumi di wilayah mereka. Bentuk ketidakrelaan itu adalah kampanye menolak penjualan Gunung Ceremai untuk dieksploitasi perusahaan asing.

Aktivis Gerakan Massa Pejuang untuk Rakyat (Gempur) Kuningan, Okky Satrio Djati menuturkan, beberapa hari terakhir mahasiswa di Kuningan dan Cirebon gencar berkampanye membantu masyarakat menolak eksploitasi panas bumi di Ceremai. 

"Kami akan turun dengan massa ribuan sebentar lagi," ujar Okky kepada merdeka.com, Senin (3/3).

Menurut dia, wajar warga menolak karena keberadaan mereka di tanah leluhur terancam. Apalagi mereka mendengar ada 9 kecamatan yang masuk dalam proyek panas bumi. Rencana eksploitasi panas bumi juga sudah disosialisasikan pemerintah kabupaten setempat.

Okky menuturkan, beberapa kelompok warga berinisiatif mengundang geolog independen Rusman Batubara. Dari penuturan geolog tersebut, pemanfaatan geothermal tidak butuh sampai 9 kecamatan.

Sejak isu pemanfaatan geothermal itu mereka jadi sensitif. "Kalau Anda ke Kuningan bawa mobil mewah pelat B, pasti akan dicurigai masyarakat. Apalagi misalnya Anda melihat-lihat tanah kosong," ujar Okky.

Sesama warga juga muncul kecurigaan. Jika ada yang ingin menjual tanah, didatangi warga lain diminta untuk tidak dijual karena takut dimanfaatkan dalam proyek pemanfaatan panas bumi.

Warga, cerita Okky, makin heran dengan munculnya populasi beruk di wilayah mereka yang berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Cermai. 

"Warga tahu kalau ada kera turun. Tetapi ini yang datang beruk. Selama ratusan tahun tidak ada beruk seperti ini. Mereka seperti ingin mengusir warga," tukasnya.
3. Taman nasional yang penuh manipulasi
Aktivis Gerakan Massa Pejuang untuk Rakyat (Gempur) Kuningan, Okky Satrio Djati menilai isu penjualan Gunung Ceremai senilai Rp 60 Triliun ke asing muncul tak lepas dari rencana eksploitasi tenaga panas bumi di Gunung Ceremai. Menurut Okky, kabar bahwa panas bumi di Gunung Ceremai akan dieksploitasi asing sudah muncul sejak 2004.

Ketika itu, muncul surat keputusan menteri kehutanan tentang keberadaan Taman Nasional Gunung Ceremai. Saat itu SK keluar pada era menteri Kaban yang menggantikan menteri M Prakosa. Menurut Okky, warga curiga mengapa ada taman nasional mengingat dari hasil studi perguruan tinggi setempat konservasi di Gunung Ceremai berbasis masyarakat.

"Masyarakat menganggap ini penuh manipulasi. Masyarakat menilai tidak perlu ada taman nasional di Gunung Ceremai," ujar Okky kepada merdeka.com, Senin (3/3).

Sementara itu, Taman Nasional Gunung Ceremai (TNGC) selaku pengelola membantah adanya eksploitasi Gunung Ceremai, Kuningan Jawa Barat kepada pihak asing.

"Kami tidak tahu itu (penjualan Gunung Ceremai), itu berita dari mana, tidak ada," kata Kepala TNGC, Dulhadi, saat dikonfirmasi, Senin (3/3).

Sejauh ini Ceremai masih dikelola TNGC di bawah pengawasan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Seperti yang disebut-sebut bahwa Ceremai akan dieksplotasi tenaga panas buminya, dia justru mempertanyakan dari mana kabar tersebut beredar.

"Tidak benar, pemanfaatan geothermal itu bahkan belum ada prosesnya sama sekali," tegasnya.

Dia mengaku baru hari ini mengetahui isu tersebut. "Saya tadi lihat saja di media dan banyak yang konfirmasi, tapi itu tidak benar," ujarnya.

Ceremai sendiri saat ini sudah berubah status dari hutan lindung menjadi kawasan taman nasional. Keputusan tersebut melalui penunjukan yang dilakukan SK Menhut RI nomor 424/Menhut-II/2004, sejak 19 Oktober lalu.
4. Ada muatan politis?
 Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menyebut ada muatan politis di balik isu penjualan Gunung Ceremai, Kuningan, Jawa Barat. Sebab, isu yang bergulir sejak lama itu kembali muncul di tengah upayanya untuk menjadi Capres dari PKS .

"Iya, isu lama, karena mungkin ada Capres (Calon Presiden) kelihatannya," jawab pria yang akrab disapa, Aher sembari tersenyum, di Bandung, Senin (3/3).

Namun menurutnya itu tidak terlalu menjadi penting, karena yang harus diutamakan ketika isu tersebut dengan cepat menyebar, akan membuat masyarakat resah.

Kembali ditegaskan, kata dia, jual beli gunung itu tidak dimungkinkan.

"Mana ada Undang-undang membolehkan jual gunung. Itukan milik negara dan tidak boleh diperjualbelikan," tandasnya.

Pasangan dari Wagub Deddy Mizwar itu meminta agar kepolisian bisa mengusut isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. "Itu hoax dan berita bohong, masyarakat dibuat resah karena berita bohong," ujarnya.

"Kita harus ambil langkah 'lah, itu sangat jahat dan keji harus ditindak. Kepolisian siap, Undang-undang ITE ada. Yang jelas tanpa harus menjelaskan detil itu bohong. Betul-betul itu orang iseng, isu tidak bertanggung jawab," jelasnya berang.
5. Aher pastikan Ceremai tak dibeli Chevron
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menepis isu Gunung Ceremai di Jawa Barat telah dijual pada PT Chevron senilai Rp 60 triliun. 

Lewat akun twitter, Aher, panggilan akrabnya menegaskan kawasan Taman Nasional tak bisa diekspolitasi. 

"Tidak boleh ada pemanfaatan kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ceremai selain untuk sektor Kehutanan, apalagi dijual," tulis Aher, Senin (3/3).

Menurut Aher hal itu sesuai dengan SK Menhut 424/2004, tentang penetapan kawasan hutan Gunung Ceremai sebagai Taman Nasional.

"SK tersebut bukan untuk membuka perusahaan asing masuk, justru untuk melindungi Ceremai sebagai Taman Nasional. Yang mungkin dimanfaatkan adalah kekayaan Geothermal yang ada diluar Taman Nasional," kata politikus PKS ini.

Menurut Aher, seluruh potensi Geothermal itu ada di luar kawasan Taman Nasional Gunung Ceremai.

"Geothermal adalah sumber Energi Listrik yang paling ramah lingkungan, energi terbarukan dan sangat diperlukan untuk kehidupan. Mengoptimalkan Geothermal akan mengurangi ketergantungan kita pada Energi fosil yang tidak terbarukan dan tidak ramah lingkungan," jelasnya.

Geothermal menuntut kondisi hutan yang terpelihara dengan baik, karena sangat tergantung pada suplai air.

"Geothermal sama sekali tidak mengeluarkan gas beracun seperti yang diisukan," tegas dia.

Menurut Aher Geothermal bukan barang baru di Jawa Barat. Jawa Barat adalah penghasil Geothermal terbesar di Indonesia

"Geothermal yg selama ini sudah berjalan adalah di Gn Salak, Wayang Windu, Kawah Darajat, Kawah Kamojang, Karaha Bodas Patuha dan yang sedang proses di Tangkuban Parahu, Tampomas Sumedang dan Cisolok Sukabumi," jelasnya.













Situs Calonarang dirusak & dipendam karena dianggap musyrik



Situs Calonarang dirusak & dipendam karena dianggap musyrik

Reporter : Imam Mubarok | Rabu, 5 Maret 2014 01:02
0
0
Share Detail
Situs Calonarang dirusak & dipendam karena dianggap musyrik
Situs Calonarang. ©2014 Merdeka.com/Imam Mubarok
Merdeka.com - Situs Calonarang di Dusun Butuh, Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri dirusak oleh juru kuncinya, Ki Suyono Joyo Koentoro. Menurut data dari Pelestari Sejarah Budaya Kadhiri (PASAK), Yudi Pitulas Drajad, situs peninggalan Raja Airlangga sudah dirusak sejak 1965 karena dianggap musyrik.

"Informasi di lapangan sejak tahun 1965 banyak patung-patung yang dulunya banyak disini kini telah hilang. Ada yang dirusak dan ada yang dipendam karena dianggap musyrik. Dan yang dilakukan Ki Suyono sang juru kunci adalah perusakan yang terakhir yang dilakukan dan tercatat. Inilah yang membedakan permasalahan agama dan budaya, pemahaman yang keliru tentu berdampak fatal bagi pelestarian kebudayaan di nusantara," kata Yudi pada merdeka.com, Selasa (4/3).

Menurut Yudi, akibat perusakan itu, hanya tersisa dua buah batu yang merupakan ambang pintu dari bahan batu andesit. Ambang pintu pertama berukuran, panjang 135 cm, lebar 56 cm dan tebal 29 cm. Ambang pintu kedua berukuran panjang 137 cm, lebar 38 cm dan tebal 23 cm. Keduanya dalam kondisi baik. Pada sisi atas di sebelah kanan dan kiri terdapat dua lubang segi empat dan lingkaran. Kemungkinan ini dipakai tempat pilar penyangga semacam kusen pintu.

Selain ambang pintu terdapat 4 buah umpak dari bahan batu andesit yang rata-rata berukuran sekitar panjang bawah 50 cm, panjang atas 45 cm, lebar bawah 50 cm, lebar atas 45 cm dan tinggi sekitar 50 cm. Keempat umpak batu berbentuk prisma itu diperkirakan merupakan pondasi penyangga empat sudut rumah. Juga terdapat dua buah balok batu dari bahan batu andesit dengan ukuran, batu pertama dengan panjang 62 cm, lebar 40 cm dan tebal 17 cm. Batu kedua dengan panjang 67 cm, lebar 47 cm dan tebal 18 cm.

"Kami masih berupaya mencari dimana kira-kira sebagian patung-patung itu disimpan atau dipendam. Sebab ini jika terus dilakukan pengrusakan bagaimana anak cucu kita memahami sejarah. Selain di lokasi yang ada sebenarnya situs ini luas, terbukti banyak kita temukan pondasi bangunan dari batu bata merah dengan ukuran besar. Dan kami berharap apa yang dilakukan juru kunci adalah perusakan yang terakhir," jelas Yudi.

Menurut Yudi, selain fakta di lapangan seperti itu ada cerita lain tentang Calonarang yakni sebenarnya dia adalah adanya informasi baru bahwa kakak dari Prabu Airlangga sendiri yang bernama Sri Maha Dewi, dia adalah orang yang berhak mewarisi tahta yang diduduki Airlangga.

"Selain kisah-kisah yang selama ini kita dengar, ada kisah yang lain menyebutan bahwa Calonarang yang memiliki nama asli Shantika Maha Dewi yang terkenal dengan kesaktiannya memiliki adik yang bernama Airlangga," jelas Yudi.

Masih menurut Yudi, Shantika Maha Dewi lah yang berhak atas wahyu keprabon untuk menggantikan ayahandanya, namun kemudian tahta itu direbut oleh Airlangga. "Dari cerita jelas Calonarang adalah korban kekuasaan, inilah sejarah yang perlu kita pelihara bukan malah dirusak," pungkas Yudi.




http://www.merdeka.com/foto/peristiwa/pelaku-perusakan-situs-calonarang-ternyata-juru-kunci.html



Ki Suyono Joyo Koentoro terpaksa melakukan hal tersebut agar dirinya merasa nyaman saat menjaga Situs Calonarang.
©2014 Merdeka.com/Imam MubarokPetugas dari Polres Kediri saat mendatangi Situs Calonarang di Dusun Butuh Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (4/3). Kedatangan petugas dari Polres Kediri ini untuk melakukan penghentian tindakan perusakan Situs Calonarang.